Selasa, 29 Maret 2011

Aku Bangga Indonesia

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL)
“AKU BANGGA INDONESIA”

NAMA : DESI FITRIANA
KELAS : 1EB21
NPM : 29210480


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah memberi rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan salah satu tugas Perekonomian Indonesia dengan judul AKU BANGGA INDONESIA.
Penulis membuat makalah ini dari berbagai sumber yaitu dari internet. Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untulk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Prof.DR. E.S Margianti, SE.MM, Selaku Rektor Universitas Gunadarma
2. Bpk Aris Budi Setyawan, Selaku Dosen Perekonomian Indonesia (softskill)
3. Orang tua penulis
4. Teman-teman penulis
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini baik dari materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.



Bekasi, 12 Maret 2011


Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
2.2 Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru
2.3 Perkembangan Sistem Ekonomi Setelah Orde Baru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pemilihan Subjek
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4 Studi Kepustakaan

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Perekonomian Indonesia Saat ini
4.2 Kebijakan Pemerintah Mengatasi Krisis Ekonomi
4.3 Evaluasi Ekonomi Tahun 2010
4.4 Prospek Ekonomi Tahun 2011

BAB V KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem perekonomian setiap negara memiliki pilihan terhadap sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara tergantung pada kesepakatan nasional negara tersebut. Biasanya, kesepakatan nasional ini berdasarkan undang-undang dasar yang dimiliki. Di amping Itu, undang-undang dasar, falsafah dan ideologi negara juga sangat mempengaruhi sistem ekonomi suatu negara. Sistem ekonomi adalah strategi suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran.
Sistem perekonomian yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya.
Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia.

1.1 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah yang diharapkan dapat berguna dalam upaya menemukan jawaban atas permasalahan yang terjadi. Adapun rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimanakah keadaan perekonomian Indonesia saat ini ?
2. Apa saja kebijakan yang telah dilakukan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini ?
3. Bagaimana cara mengevaluasi perekonomian Indonesia tahun 2010 dan prospek perekonomian pada tahun 2011 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana keadaan perekonomian Indonesia saat ini.
2. Untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang sudah dicapai oleh pemerintah untuk memperbaiki perekonomian Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam makalah ini adalah agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keadaan perekonomian Indonesia saat ini dan upaya-upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah agar dapat memperbaiki perekonomian Indonesia serta apa saja pencapaian yang telah diperoleh untuk perekonomian Indonesia .

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
Subsistem, itulah system perekonomian yang terjadi pada awal peradaban manusia. Dengan karakteristik perekonomian subsistem, orang melakukan kegiatan ekonomi dalam hal ini produksi, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau kelompok saja. Dengan kata lain pada saat itu orang belum terlalu berfikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain, apalagi demi keuntungan. Kalaupun orang tersebut harus berhubungan dengan orang lain untuk barang lain, sifatnya adalah barter, untuk kepentingan masing-masing pihak.
Dengan semakin berkembangnya jumlah manusia beserta kebutuhannya, semakin dirasakan perlunya system perekonomian yang lebih teratur dan terencana. Sistem barter tidak lagi dapat dipertahankan mengingat hambatan-hambatan yang dihadapi seperti ;
a. Sulitnya memperhatikan dua atau lebih pihak yang memiliko keinginan yang sama.
b. Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan.
c. Sulitnya melakukan pembayaran tertunda.
d. Sulitnya melakukan transaksi dalam jumlah besar.

2.2 Perkembangan Sistem Ekonomi Sebelum Orde Baru

Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banya sudah tokoh-tokoh negra pada saat ini telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara individu maupun secara diskusi kelompok. Sebagai contoh Bunga Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita menolong adlah koperasi. Namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi. Pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.
Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang sesungguhnya pernah terjadi di Indonesia, maka menurut UUD’45, system perekonomian tercermin dalam pasal-pasal 23,27,33, dan 34.
Demokrasi ekonomi dipilih karena memilki cirri-ciri positif yang diabtaranya adalah;
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

• Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasasi oleh Negara.
• Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
• Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan lembaga-lembaga wakil rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya pada lembaga-lembaga perwakilan pula.
• Warga Negara memilki kebebasan dalam memilkih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
• Hak milik perorangan diakui dan pemanfaataanya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
• Potensi, inisiatif dan daya kreasi warga megara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara.
Dengan demikina dalam perekonomian Indonesia tidak mengijinkan adanya:
• Free fiht liberalism , yakni adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya ekploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
• Etatisme, yakni keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
• Monopoli, suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopli’.
Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut system ekonomi Pancasila. Ekonomi demokrasi dan mungkin campuran namun bukan berarti system perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Wal tahun 1950-an samapai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan system etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan orde baru.

Keadaan ekonomi Indonesia anata tahun 1950 samapi dengan tahun 1965-an sebenarnya telah diisi dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintah. Diantara program-program tersebut adalah :
• Program Benteng tahun 1950-an, yang bertujuan membantu usaha pribumi.
• Program/Sumitro Plan tahun 1951
• Rencana Lima Tahun Pertama tahun 1955- 1960
• Rencana Delapan Tahun
Namun demikian kesemua program dan rencana tersebut tidak memberikan hasil yang berarti bagi perekonomian Indonesia. Beberapa factor yang menyebabkan kegagalan adalah:
• Program-program tersebut dissun oleh tokok-tokoh yang relative bukan dibidangnya, namun oleh tokok politik, dengan demikian keputusan-keputusan yang dibuat cenderung menitik beratkan kepada masalah politik, dan bukannya masalah ekonomi. Hal ini dapat dimengerti mengingat pada masa- masa itu kepentingan politik tampak lebih dominan, seperti mengembalikan negara Indonesia ke negara kesatuan, usaha mengembalikan Irian Barat, menumpas pemberontakan didaerah-daerah dan masalh politik sejenisnya.
• Akibat lanjut dari keadaan di atas, dana Negara yang seharusnya dialokasikan untuk kegiatan ekonomi, justru dialokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
• Faktor berikutnya adalah terlalu pendeknya masa kerja setiap kabinet yang dibentuk. Tercatat tidak kurang dari 13 kali kabinet berganti saat itu. Akibatnya program-program dan rencana ekonomi yang telah disusun masing-masing kabinet tidak dapat dijalankan dengan tuntas, kalau tidak ingin disebut belum sempat berjalan.
• Disamping itu program dan rencana yang disusun kurang memperhatikan potensi dan aspirasi dari berbagai pihak. Disamping individu/pribadi dan partai lebih dominan dari pada kepentingan pemerintah dan negara.
• Adanya kecendrungan terpengaruh untuk menggunakan system perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.

2.3 Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim kebangsaan setelah Orde Baru menunjukan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanaknnya system ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945 sampai dengan 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan system ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan demikian system demokrasi ekonomi dan system ekonomi Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
Awal Orde Baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan, hamper diseluruh sector kehidupan, tidak tekecuali system ekonomi. Rehabilitasi ini terutamA ditunjukan untuk :
• Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa faham dan system perekonomian yang lama ( Liberal/Kapitalis dan Etatisme/Komunis)
• Menurukna dan mengendalikan laju inflasi yang saat itu tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat bahwa :
• Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%
• Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
• Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 85%
• Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9.9%
Dari data diatas menjadi jelas mengapa Rencana Pembanguna Lima Tahun Pertama (REPELITA I) baru dimulai pada tahun 1969.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode Penulisan

3.1. Pemilihan Subjek
Melakukan pengumpulan data dan penelusuran literature melalui buku maupun internet www.google.com tentang Perkembangan Indonesia dalam segi ekonomi pada masa pemerintahan saat ini.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat : a. Kampus (J) Gunadarma Kalimalang
b. Dirumah
c. Diwarnet
2. Tanggal : 12 – 20 Maret

3.3. Metode Pengumpulan Data

Melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber buku yang terkait dengan materi ini, khususnya yang berkaitan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini . Metode pengumpulan data yang digunakan antara lain dengan cara :
Riset Lapangan ( Field research )
Dalam riset ini, saya melakukan pengumpulan data mengenai apa saja hal – hal yang berkaitan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini.

3.4 Studi Kepustakaan

Studi Pustaka (library), yaitu dengan cara mengumpulkan data yang bersumber dari buku dan makalah yang berhubungan dengan Perkembangan Indonesia dalam masa pemerintahan saat ini.. Pada metode ini, penulis juga mencari materi yang berhubungan dengan penulisan ini di internet www.google.com.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Perekonomian Indonesia Saat Ini
Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasai di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang.
Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.
Ekonomi Indonesia tahun 2009 mempunyai tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Pada tahun ini juga ditandai dengan mengeluarkan stimulus perekonomian yang nilainya melebihi nilai dari Rp. 70 trilliun untuk mendorong perekonomian akibat adanya krisis di tahun 2008 yang melanda dunia.

Pada tahun 2010, pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan. Target pemerintah ini rupanya diperhatikan beberapa investor. Akibatnya, dana mengalir ke Indonesia cukup deras sehingga membuat pasar modal mengalami pertumbuhan dan ini pertumbuhan ini berlanjut dari tahun-tahun sebelumnya. Adapun dana yang mengalir ke Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan melebihi Rp. 125 trilliun. Masuknya dana asing ini juga membuat problema tersendiri karena mempengaruhi volatilitasvaluta asing
terutama US Dollar.

Nilai kurs dollar drop dibawah level Rp. 9.000 per 1 US Dollar dan merupakan sebuah kejadian yang belum terjadi selama dua tahun terakhir. Turunnya nilai kurs dibawah level Rp. 9.000,- bukan menjadi kebanggan tetapi para eksportir tidak menyukainya walaupun para importir sangat menyukainya. Bahkan pengambil kebijakan masih terus mendengungkan level ekuilibrium di sekitar Rp. 9.000 sampai denganRp. 9.500,- agar nilai kurs tersebut bergerak disekitar nilai tersebut. Tetapi, kepentingan yang harus diperhatikan adalah pertumbuhan ekonomi tetap berjalan dan pemerintah harus mengelola nilai kurs tersebut agar kerugian yang dialami swasta tidak signifikan. Dampak lain dari melemahnya US Dollar juga terlihat pada neraca Bank Indonesia yang mengalami defisit

4.2 Kebijakan Pemerintah Mengatasi Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi dengan berbagai dampak negatif sebagaimana telah diuraikan di atas,secara serius telah diupayakan untuk diatasi dengan melaksanakan kebijaksanaan ekonomi baik yang bersifat makro maupun mikro. Dalam jangka pendek kebijaksanaan ekonomi tersebut
memiliki dua sasaran strategis, yaitu pertama, mengurangi dampak negatif dari krisis tersebut
terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dan rentan; dan kedua, pemulihan pembangunan ekonomi ke jalur petumbuhan yang tinggi. Kedua tugas tersebut sangat penting
antara lain karena:
(1) Meluasnya pengangguran akibat krisis yang terjadi di satu pihak dapat memicu timbulnya kerusuhan sosial, sementara di lain pihak apabila berlangsung lama dapat menurunkan daya saing angkatan kerja, karena mereka tidak mampu lagi menguasai perkembangan ketrampilan baru yang sangat diperlukan.
(2) Kapasitas produksi baik pada industri pengolahan maumaupun sarana dan prasarana pengangkutan, komunikasi, serta energi yang menganggur tanpa pemeliharaan yang baik akan menjadi rusak.
(3) Meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya secara berlanjut,
pada gilirannya akan menambah jumlah penduduk miskin karena daya beli mereka akan
terus merosot.
(4) Kemunduran dalam pelaksanaan program pendidikan dan kesehatan terutama bagi putraputri penduduk berpendapatan rendah, akan mengganggu upaya pemberdayaan kelompok penduduk tersebut di masa datang.

Kebijaksanaan ekonomi makro yang telah dilaksanakan pemerintah dalam upaya menekan laju inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing adalah melalui kebijaksanaan moneter yang ketat disertai anggaran berimbang, dengan membatasi deficit anggaran sampai pada tingkat yang dapat diimbangi dengan tambahan dana dari luar negeri. Kebijaksanaan moneter yang ketat dengan tingkat bunga yang tinggi selain dimaksudkan untuk menekan laju inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, dengan menahan naiknya permintaan aggregat, juga untuk mendorong masyarakat meningkatkan tabungan disektor perbankan. Meskipun demikian pemerintah menyadari sepenuhnya bahwa tingkat bunga tinggi dapat menjadi salah satu faktor terpenting yang akan berdampak negatif terhadap kegiatan ekonomi atau bersifat kontraktif terhadap perkembangan PDB. Oleh karena itu tingkat bunga yang tinggi tidak akan selamanya dipertahankan, tetapi secara bertahap akan diturunkan pada tingkat yang wajar seiring dengan menurunnya laju inflasi. Kebijaksanaan ekonomi mikro yang ditempuh pemerintah, ditujukan, antara lain,
a) untuk mengurangi dampak negatif dari krisis ekonomi terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dikembangkannya jaring pengaman sosial yang meliputi program penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, mempertahankan tingkat pelayanan pendidikan dan kesehatan pada tingkat sebelum krisis serta penanganan pengangguran dalam upaya mempertahankan daya beli kelompok masyarakat berpendapatan rendah;
b) menyehatkan sistem perbankan dan mkeberadaan lembaga perbankan;
c) merestrukturisasi hutang luar negeri;
d) mereformasi struktural di sektor riil; dane) mendorong ekspor.emulihkan kepercayaan masyarakat terhadap.

4.3 Evaluasi Ekonomi Tahun 2010
Sebelum melakukan analisis mengenai prospek ekonomi, selayaknya melakukan evaluasi atas kejadian sektor-sektor ekonomi pada tahun 2010. Analisis evaluasi pada tahun 2010 akan dilakukan dalam dua kelompok yaitu sektor keuangan dan sektor riil. Tetapi sebelum melakukan analisis tersebut maka analisis atas pertumbuhan ekonomi untuk tiga kuartal bagi negara-negara ASEAN perlu dikemukakan. Sebelum membahas pertumbuhan ekonomi selayaknya mengetahui posisi Indonesia dalam ukuran PDB.
Posisi Indonesia memiliki PDB yang terendah setelah Swiss dan Belgia. Secara besaran negara dibandingkan kedua negara tersebut Indonesia lebih besar. Bahkan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang saat ini sudah mencapai 240 juta dan merupakan pasar keempat terbesar di dunia setelah China, USA dan India, maka PDB yang diciptakan Indonesia sangat rendah. Tetapi, rendahnya PDB ini juga memberikan peluang kepada penduduk Indonesia terutama Pemerintah untuk menaikkan PDB dengan berbagai tindakan yang meningkatkan perekonomian. Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari ekonomi negara-negara tetangga terutama negara ASEAN. Pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk 3 kuatal pada tahun 2010 dimiliki oleh negara Singapura. Padahal negara ini mengalami pertumbuhan yang negatif selama hampir 7 kuartal sehingga Singapura dianggap mengalami resesi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah Tingkat bunga yang merupakan sebuah variabel sangat penting pada suatu negara, karena tingkat bunga ini menjadi pokok persoalan dan bisa berakibat ke berbagai sektor ekonomi. Bila tingkat bunga mengalami kenaikan maka sektor pasar modal misalnya Indeks Harga saham akan mengalami penurunan.
Kemudian Inflasi merupakan ukuran perubahan harga secara menyerluruh. Tingkat bunga yang berlaku selalu mengacu kepada tingkat inflasio. Bila inflasi meningkat maka tingkat
bunga akan meningkat karena tingkat bunga nominal merupakan hasil jumlah inflasi dengan tingkat bunga riil.
Lalu Utang Luar Negeri. Pemerintah Indonesia selalu menganut adanya defisit anggaran yang didanai dari hutang. Awalnya, ketika Pemerintah Suharto, defisit anggaran didanai dari pinjaman luar negari baik pinjaman tunai, proyek maupun kerjasama.

4.4 Prospek Ekonomi Tahun 2011

Pemahaman terhadap ekonomi 2010 telah diuraikan sebelumnya, dimana angka –
angka yang diperoleh bisa tercapai. Pada tahun 2011 pemerintah dan pihak swasta
memberikan proyeksi pada tahun 2011 sebagai berikut:
1. Economic Growth 6,4%
2. Kurs Rupiah Rp. 9.250 per US$
3. SBI 3 months 6,5%
4. Inflasi 5,3%
5. Harga Minyak US$ 80 per barrel
6. Lifting Minyak 970 ribu per hari
7. Kredit Growth > 20%
8. Industri Properti Growth 12% equivalen
9. Konsumsi Semen Growth 10%
10. Penjualan motor growth 12%
11. Penjualan Mobil 800 ribu unit pada 2011
12. Pertumbuhan Investasi (PMA/PMDN) diatas 15% angka pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah tidak banyak perubahan daritahun-tahun sebelumnya.
Dalam hal harga minyak dan lifting minyak maka pemerintah kelihatan sedikit mendekati tetapi untuk harga minyak kebanyak meleset. Hanya lfiting minyak yang sedikit tepat dua tahun terakhir, dikarenakan faktor luar tidak ada yang mempengaruhi sehingga angka tersebut tefcapai.
Baru-baru ini, pemerintah membuat kebijakan tentang subsidi BBM dimana semua mobil plat hitam tidak boleh membeli premium dan harus pertamax. Artinya, ada pergerseran pembelian dan meningkatkan pembelian.
Peningkatan pembelian ini juga merupakan kebijakan pemerintah yang meningkatkan harga terselubung sehingga inflasi akan meningkat di masa mendatang. Akibatnya, kenaikan inflasi membuat pengambil kebijakan harus menaikkan tingkat bunga. Kenaikan tingkat bunga akan memberikan persoalan bagi perekonomian di masa mendatang.
Pemerintah harus bekerja keras lagi untuk meningkatkan perekonomian, pertumbuhan lebih tinggi bisa tercapai bila pemerintah serius memperbaiki ekonomi. Salah satu tindakan yang perlu dilakukan yaitu memperbesar ekspansi dan tidak terlambat. Salah satu contoh realisasi APBN yang selalu terlambat dan bila ini bisa diperbaiki akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan. Swasta tingak mungkin melakukan investasi bila pemerintah tidak menjadi leader dalam bidang ini. Mudah-mudah Pemerintah merubah strateginya pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat tercapai


BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan analisa dan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2010, pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengurangi kemiskinan
2. Kebijaksanaan ekonomi makro yang telah dilaksanakan pemerintah dalam upaya menekan laju inflasi dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing adalah melalui kebijaksanaan moneter yang ketat disertai anggaran berimbang, dengan membatasi deficit anggaran sampai pada tingkat yang dapat diimbangi dengan tambahan dana dari luar negeri.
3. Posisi Indonesia memiliki PDB yang terendah setelah Swiss dan Belgia. Secara besaran negara dibandingkan kedua negara tersebut Indonesia lebih besar. Bahkan bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang saat ini sudah mencapai 240 juta dan merupakan pasar keempat terbesar di dunia setelah China, USA dan India, maka PDB yang diciptakan Indonesia sangat rendah. Tetapi, rendahnya PDB ini juga memberikan peluang kepada penduduk Indonesia terutama Pemerintah untuk menaikkan PDB dengan berbagai tindakan yang meningkatkan perekonomian. Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari ekonomi negara-negara tetangga terutama negara ASEAN. Pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk 3 kuartal pada tahun 2010 dimiliki oleh negara Singapura. Padahal negara ini mengalami pertumbuhan yang negatif selama hampir 7 kuartal sehingga Singapura dianggap mengalami resesi.

DAFTAR PUSTAKA

WWW.GOOGLE.COM
WWW.YAHOO.COM
WWW.WIKIPEDIA.COM

1 komentar: