Rabu, 30 Oktober 2013

Analisis Masalah Upah Buruh dan Hukum di RI Bikin Ngeri Investor Global



      Masalah ketidakpastian hukum dan upah buruh di Indonesia beberapa tahun terakhir menjadi catatan penting bagi calon investor tekstil dan garmen global. Misalnya dalam forum-forum pertemuan pengusaha, kondisi Indonesia sudah dianggap buruk dalam hal kepastian hukum.

       Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan pada tanggal 14 September 2013, ada pertemuan internasional para pengusaha tekstil dan garmen di dunia yaitu Global Forum on Textile and Apparel di Halong Bay, Vietnam.

     Pada pertemuan tersebut, kondisi Indonesia sangat rawan ditinggalkan para investor atau tak menjadi tujuan investasi karena masalah ketidakpastian soal upah maupun hukum.

     Baru bulan lalu ketemu di Vietnam, berbicara dengan para investor dari luar ASEAN. Mereka memilih Kamboja dan Vietnam untuk bangun pabrik daripada Indonesia.

     Analisisnya Kamboja dipilih investor karena upah buruhnya dianggap salah satu paling rendah di ASEAN. Sedangkan di Vietnam dipilih selain upah yang lebih murah, juga persoalan kepastian hukum yang dianggap jauh lebih baik dari Indonesia. Walau Myanmar yang upahnya rendah tak menjadi pilihan karena tak ada kepastian hukum. Jadi mereka memilih negara seperti negara komunis Vietnam, karena stabilitas terjamin, di sana demo dilarang, yang boleh di Kamboja tapi tertib. Masalah demo dan upah buruh di Indonesia sempat menjadi pembicaraan antar investor. Tak ada hal yang positif image Indonesia di mata investor karena dianggap tak bisa menegakkan hukum.

Sumber : http://finance.detik.com/read/2013/10/30/145803/2399478/4/masalah-upah-buruh-dan-hukum-di-ri-bikin-ngeri-investor-global

Nama  : Desi Fitriana
Kelas  :  4EB17
Npm   :  29210480
Tugas :  Softskill (Bahasa Indonesia 2)


           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar